Gardening

Sejarah Pembuatan Taman di Dunia

70
×

Sejarah Pembuatan Taman di Dunia

Sebarkan artikel ini
sejarah-pembuatan-taman-di-dunia
Sejarah Pembuatan Taman di Dunia

Dalam sejarah pembuatan taman di dunia, Istilah taman pertama kali diperkenalkan pada tahun 1858 oleh Frederick Law Olmted ketika ia merancang taman untuk New York City (Laurie, 1985). Saat itu, Law Olmasted dan Celvert Vaux memenangkan kompetisi desain taman di New York City dengan konsep Greenward mereka. Di Indonesia istilah ini disebut arsitektur lansekap dan ada juga yang menyebutnya desain pertanaman.

Menurut Arifin (1994), teknik menampilkan unsur tumbuhan untuk penghias suatu ruang telah lama dikenal dalam peradaban manusia. Tanaman ditata sedemikian rupa sehingga tercipta suasana taman di dalam ruangan.

Sejak zaman Yunani kuno sekitar 3500 SM hingga sekitar 3000 SM, rumah-rumah mewah dan istana kerajaan memiliki pola ruang tamu dan ruang keluarga yang membuka ke halaman (teras). Teras biasanya menggunakan perkerasan (paving) dan dihiasi dengan patung dan tanaman pot. Sementara itu, tempat tinggal di era Romawi juga didasarkan pada model rumah Yunani. Pada pola ini posisi bangunan menghadap ke jalan dan kamar-kamar menghadap ke dalam. Kamar-kamar ini dihubungkan oleh barisan tiang dengan bukaan yang menghadap ke ruang terbuka atau atrium. Pada saat itu, penggunaan patio dan atrium yang dibangun di pusat perbelanjaan dengan atap tembus pandang yang terbuat dari kaca atau fiberglass.

Terkait sejarah pembuatan taman Laurie (1986) merujuk ke Taman Gantung Babilonia sebagai contoh unik, yang berasal dari sekitar 3500 SM. di Lembah Efrat. Dikatakan menempati area seluas empat hektar, monumen megah ini menjulang setinggi 300 kaki dalam bentuk rangkaian teras atap yang ditumbuhi pepohonan dan beririgasi yang menawarkan pemandangan lembah dan gurun di sekitarnya.

Baca Juga :

Taman Rumah Minimalis

Peradaban Mesir memiliki ada sejak 3000 SM. Pembuatan taman pertama kali dilakukan pada tahun 2720 SM oleh Meten, yang merupakan salah satu pejabat terpenting pada masa pemerintahan raja terakhir Dinasti ke-3 dan raja pertama Dinasti ke-4. dkk., 1991). Bentuk taman skala besar pertama kali didirikan sehubungan dengan pembangunan Kuil Deir el-Bahari oleh Ratu Hatshepsut. Pada saat itu, pekerjaan terkait rekayasa taman sedang dilakukan untuk memindahkan pohon-pohon yang masih hidup. Taman-taman di Thebes berbentuk persegi panjang dan menggunakan sistem poros (axial) yang berupa taman bunga, kolam, pagar dan suatu terali yang ditanami anggur.

Sejarah Pembuatan Taman Minoa di Kreta

Ribuan tahun yang lalu, peradaban Minoa di Kreta (Kepulauan Aegean) mengembangkan teknik menanam bunga di pot tanah liat dengan dekorasi yang indah dan lubang di bawah pot. Diperkirakan sekitar 1100 SM bangsa ini telah diperkirakan musnah dan meninggalkan banyak pot-pot bunga dengan dekorasi yang indah (Nurhayati dan Arifin, 1994). Setelah itu, peradaban negeri ini berlanjut dengan peradaban Yunani kuno. Pertamanan bangsa Yunani kuno, lebih menunjukkan perencanaan ruang luar berskala besar dengan pola grid iron.

Sejarah pembuatan taman di Cina, pembuatan taman dimulai dengan pembuatan taman-taman kekaisaran. Kaisar Qin Qin (221 SM-207 SM) adalah kaisar pertama yang mendirikan taman untuk berburu dan rekreasi. Bentuk komposisi taman kekaisaran Cina menunjukkan hierarki dari ruang publik ke ruang privat. Prinsip pembuatan taman Cina pada dasarnya berasal dari fantasi dan impian tentang kesempurnaan (Astuti, et al., 1991). Budaya Cina juga mempengaruhi budaya Jepang. Kecintaan orang Jepang terhadap taman sangat dipengaruhi oleh agama Buddha aliran Zen, yang datang dari Cina pada tahun 1191 dan 1227 (Reischauer, 1982). Aliran agama Buddha Zen mengajarkan konsep kesederhanaan dan keakraban dengan alam. Imajinasi artistik taman dibuat sebagai representasi skala kecil dari keindahan alam yang liar, seperti taman batu peninggalan abad ke-17 di Kuil Sanbo-in Kyoto (Sumintardja, 1978).

Sejarah perkembangan pembuatan taman di Eropa pada awalnya sangat dipengaruhi oleh budaya pertamanan Islam. Elemen air merupakan ciri khas taman Islam terkait dengan konsep air wudlu bagi yang melaksanakan shalat. Sistem pencairan salju (quanat) untuk menyirami taman juga diperkenalkan oleh orang Persia. The Courtyard of Lyon di Alhambra (Granada), Spanyol, adalah salah satu sisa taman Eropa pada abad ke-13 yang dipengaruhi oleh budaya Islam (Rory, 1985).

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *