Interior

Perbedaan Lantai Vinyl dengan SPC, Begini Penjelasannya!

60
×

Perbedaan Lantai Vinyl dengan SPC, Begini Penjelasannya!

Sebarkan artikel ini
perbedaan lantai vinyl dengan spc
perbedaan lantai vinyl dengan spc

Lantai adalah salah satu elemen yang sangat penting dalam desain interior rumah. Dalam beberapa tahun terakhir, lantai vinyl dan SPC (Stone Plastic Composite) telah menjadi pilihan populer karena tampilan estetika dan daya tahan yang baik. Namun, ada perbedaan penting antara keduanya. Artikel ini akan membahas perbedaan lantai vinyl dengan SPC secara detail, membantu Anda membuat keputusan yang tepat dalam memilih lantai penutup yang sesuai untuk rumah Anda.

1. Bahan Dasar dan Komposisi

Lantai vinyl terbuat dari polivinil klorida (PVC), yang merupakan bahan plastik yang tahan air dan tahan lama. Komposisi Lantai ini juga mencakup berbagai lapisan, seperti lapisan aus, lapisan dekoratif dengan cetakan tampilan kayu atau batu, serta lapisan pelindung permukaan.

Lantai SPC terbuat dari campuran bahan plastik (PVC) dan serbuk batu kapur. Ini menciptakan lapisan keras yang tahan air dan sangat kokoh. Lantai ini juga memiliki lapisan dekoratif atas yang memberikan tampilan akhir yang menyerupai kayu atau batu alami.

2. Ketebalan dan Kekakuan

Lantai vinyl umumnya lebih tipis daripada lantai SPC. Ketebalannya berkisar antara 1,5 hingga 5 mm. Karena ketebalannya yang lebih rendah, lantai vinyl dapat lebih responsif terhadap tekanan dan pergerakan, meskipun tetap tahan lama.

Lantai SPC terkenal akan ketebalannya yang lebih besar, berkisar antara 3 hingga 7 mm. Kekakuan tambahan ini berasal dari serbuk batu kapur dalam komposisinya, membuat lantai SPC lebih tahan terhadap deformasi dan retak akibat tekanan.

perbedaan lantai vinyl dengan spc

3. Tahan Air dan Kelembaban

Lantai vinyl tahan air, tetapi memiliki batasan dalam menangani kelembaban yang tinggi. Terlalu banyak paparan air atau kelembaban berlebih dapat merusak lantai vinyl seiring waktu, terutama pada sambungan antar lembaran.

Lantai SPC dirancang khusus untuk tahan air dan mampu menghadapi lingkungan yang lembap. Komposisinya yang menggabungkan plastik dan serbuk batu kapur membuatnya tahan terhadap bocoran air dan masalah kelembaban.

4. Instalasi

Lantai vinyl umumnya lebih mudah diinstal. Beberapa jenis vinyl datang dengan lapisan perekat di bagian belakangnya yang memungkinkan pemasangan tanpa perlu lem atau paku.

Lantai SPC sering menggunakan sistem kunci atau lapisan perekat tambahan untuk pemasangan. Meskipun lebih rumit daripada vinyl, ini juga membuatnya lebih stabil dan kurang rentan terhadap perubahan pergerakan.

perbedaan lantai vinyl dengan spc

5. Tampilan dan Gaya

Lantai vinyl hadir dalam berbagai gaya dan desain. Anda dapat menemukan varian dengan tampilan kayu, batu, atau berbagai pola dan warna lainnya. Ini memberikan fleksibilitas dalam menciptakan tampilan yang sesuai dengan gaya interior Anda.

Lantai SPC juga menawarkan berbagai pilihan tampilan, terutama tampilan kayu dan batu alami. Namun, beberapa penggemar desain mungkin menganggap bahwa tekstur lantai SPC kurang mendalam dibandingkan dengan kayu atau batu sungguhan.

6. Perbandingan Harga

Umumnya, lantai vinyl memiliki rentang harga yang lebih luas, tergantung pada kualitas dan gaya yang dipilih. Namun, secara umum, vinyl cenderung lebih terjangkau daripada lantai SPC.

Lantai SPC cenderung memiliki harga yang sedikit lebih tinggi daripada lantai vinyl. Namun, ini sering diimbangi oleh daya tahannya yang lebih kuat dan kemampuan tahan air yang lebih baik.

Baca Juga: Desain Rumah Jawa Modern: Paduan Tradisi dan Kontemporer

perbedaan lantai vinyl dengan spc

Kesimpulan

Pemilihan antara lantai vinyl dan SPC tergantung pada preferensi pribadi, gaya hidup, dan kebutuhan lingkungan ruangan Anda. Jika Anda mencari lantai tahan air dan tahan lama, terutama untuk area dengan kelembaban tinggi, lantai SPC mungkin lebih cocok. Namun, jika Anda mencari pilihan yang lebih ekonomis dan fleksibel dalam desain, lantai vinyl bisa menjadi pilihan yang tepat. Dalam kedua kasus, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti kelembagaan, kekakuan, dan gaya saat membuat keputusan akhir.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *